Betapa
banyaknya Allah SWT memberikan kepada kita nikat di dunia ini, sampai-sampai
kita tidak bisa menghitung nikmat yang ada di dunia ini, sampaai-sampai kita
tidak bisa menghitung jumlahnya, Allah SWT berfirman yang artinya :
“Dan
jika kalian menghitung nimat Allah niscaya kalian tidak akan bisa
menghitunngnnya” (QS. AN-NAML-18)
Dantara nikmat tersebut adalah
hujan. Hujan adalah salah satu tanda dari tanda – tanda kekuasaan Allah SWT.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:
“Dan
dia menurunkan air(hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan
tersebut segala buah-buahan sebagai rizki untukmu”(QS. Al-Baqarah : 22)
Maksudnya adalah Allah Azza Wajalla
menurunkan air hujan dari langit dan dengan air tersebut Dia menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam sebagai rizki bagi hambaNya di muka bumi
ini.
Alhamdulillah negara kita saat ini
telah memasuki musim penghujan, maka lihatlah bagaimana Allah menjadikan tanah
yang dulunya tandus nan kering menjadi tanah yang subur dan menghasilkan tumbuhn
yang hijau buah-buahan yang dipetik dan dan sayur-sayuran yang bisa di unduh.
Allah SWT berfirman yang artinya :
“Dan
dia lah yang menurunkan hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air
tersebut segala macam tumbuhan tmbuhan maka kami keluarkan dari tumbuh –
tumbuhan itu tanaman yang hijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu
butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tagkai-tangkai yang menjulai,
dan kebun – kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitundan dalima yang
serupa dan yang tidak serupa. Perhatikan buahnya disaat pohonnya berbuah dan
(perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhya pada yang demikian itu ada
tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman.”(QS. Al Anam: 99)
Akan tetapi kita tidak boleh merasa
aman ketika langit mulai mendung dan angin bertiup kencang, karena bisa saja
Allah menurunkan azab Nya melalui hujan tersebut seperti apa yang di alamu kaum
Ad yang telah Allah kabarkan dalam al-Qur’an : “ maka tatkala mereka melihat
azab itu berupa awan yang menuju kelembah-lembah mereka, berkatalah mereka;
‘inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami’ sekali-kali tidak, bahkan
mengandung azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang
mengandung azab yang pedih yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah
Allah, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas)
tempat tinggal mereka. Demikian kami memberikan balasan kepada kau yang
berdosa.”(Al-Ahqaf :24-25)
Semua hal tersebut adalah
tanda-tands kebesaran Allah Ta’ala, barang siapa yang tidak mengeahui
kebesaranNya melalui hujan, maka dia adalah manusia yang lemah imannya atau
bahkan atau bahkan meraka termasuk orang – orang yang kafur terhadap nikmat
yang Rabbnya.
Sesungguhnya islam mengajarkan kita
adab-adab ketika hujan turun, dalam ranka mensyukuri nikmat Allah SWT dan
sebagai taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah ‘Azzawajalla. Diantara adab
orang - orang muslim ketika turun hujan adalah :
1. Berdo’a
ketika hujan mulai turun
Dari
Aisyah r.a bahwasannya Rosulullah SAW ketika melihat hujan turun belia berdo’a
:
“ya
Allah turunkanlah padakami hujan yang bermanfaat..”(HR. Bukhori 1032)
2. Tidak
mencelah hujan
Kita
telah mengetahui bahwa hujan adalah salah satu nikmat dari nikmat-nikmat Allah
SWT yang diberikan kepada para hamba-Nya, maka tak sepantasnya bagi setiap
muslim mencela nikmat Allah yang di berikan kepadanya, dan Rosulullah SAW melarang
hal tersebut.
3. Berdo’a
ketika hujan lebat
Rosulullah
SAW mengajarkan kita do’a ketika hujan lebat, beliau berdo’a:
4. Do’a
ketika mendengar petir
Dari
Abdullah bin Zubair r.a bahwasannya ketika beliau mendengar petir maka beliau
menghentikan pembicaraannya dan berdo’a :
5. Mengambil
berkah dari turunnya hujan
Allah
SWT berfirman yang artinya :
“Dan
kami telah menurunkan dari langit air (hujan) yang penuuh berkah.”(QS. Qaf :9)
Sebuah
hadist yang menunjukkan hal ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin
Malik r.a, beliau bercerita bahwa dahulu ketika bersama Rosulullah SAW dan para
sahabat lainnya kehujanan, kemudian Nabi SAW kemudian beliau menyingkap baju
beliau hingga terguyur hujan, maka para sahabat bertanya: kenapa anda berbuat
demikian? Kemudian beliau menjawab :”karena hujan ini baru di ciptakan Allah
Ta’ala.”(HR. Muslim 898)
6. Memperbanyak
istighfar
Hujan
adalah suatu nikmat dari Allah Ta’ala tapi bisa saja dia azab Allah Azza wa
jalla kepada kaum yang ingkar. Sepantasnya kita memperbanyak istighfar(mohon ampun)
kepada Allah yang tak terhitung jumlahnya. Jika dibandingkan dengan Allah yang
telah Dia berikan kepada kita, apakah kita mempu untuk membalasnya?bahkan
menghitunnya saja kita tidak mampu. Allah berfirman yang artinya:
“Dan
jika kalian menghitung nikmat Allah maka tidak akan bisa
menghitung.”(An-Nahl-18)
Oleh
karenan itu wajiblah kita memohon ampun atas kekurangan-kekurangan yang
terdapat dalam diri kita
7. Memperbanyak
do’a
Turun
hujan adalah kesempatan terbaik untuk berdo’a, karena pada saat itu do’a akan
dikabulkan Rosulullah SAW bersabda yang artinya :
“carilah
waktu-waktu dikabulkannya do’a yaitu ketika bertemunya dua pasukan berperang,
ketika didirikannya sholat, dan ketika turunnya hujan”.(dishahihkan syaikh
Albani dalam kitab silsilah as-shahihah 1469)
8. Berdo’a
ketika hujan berhenti
Dalam
sebuah hadis, Rosulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabat “apakah kalian
mengetahui apa yang dikatakan Allah Ta’ala?” mereka menjawab “Allah dan
Rasulnya yang lebih tahu.” Maka beliau bersabda “Allah Ta’ala berfirman: pada
pagi hari ada dari hambaKu yang beriman dan ada yang kufur, siapa yang berkata (setelah
turunnya hujan) “hujan ini disebabkan bintang ini dan itu”. “ Maka dia telah
kufur kepadaKu dan beriman kepada bintang – bintang.” (HR. Mutafaqun alaih). Hadis
mengisyaratkan bahwa di syari’atkan membaca do’a setelah hujan reda.
Demikian adab seorang muslim ketika
memasuki musim penghujan. Marilah kita berusaha mengamalkan apa yang telah kita
pelajari sebagai nikmat rasa syukur kepada Allah Ta’ala dan sebagai bukti cinta
kepada Rosulullah SAW dengan cara mengikuti sunnah-sunah beliau, mengamalkan
apa yang beliau perindahkan dan menjauhi semua larangan-larangan beliau. Kita mohon
kepada Allah Azza wa Jalla dan hidayahnya. Semoga bermanfaat