Sabtu, 10 Mei 2014

PROSES MEMAHAMI BAHASA



Psikolinguistik 
Psikolinguistik adalah penggabungan antara dua kata 'psikologi' dan 'linguistik'. Psikolinguistik mempelajari faktor-faktor psikologis dan neurobiologis yang memungkinkan manusia mendapatkan, menggunakan, dan memahami bahasa. Kajiannya semula lebih banyak bersifat filosofis, karena masih sedikitnya pemahaman tentang bagaimana otak manusia berfungsi. Oleh karena itu psikolinguistik sangat erat kaitannya dengan psikologi kognitif. Penelitian modern menggunakan biologi, neurologi, ilmu kognitif, dan teori informasi untuk mempelajari cara otak memroses bahasa.
Psikolinguistik meliputi proses kognitif yang bisa menghasilkan kalimat yang mempunyai arti dan benar secara tata bahasa dari perbendaharaan kata dan struktur tata bahasa, termasuk juga proses yang membuat bisa dipahaminya ungkapan, kata, tulisan, dan sebagainya. Psikolinguistik perkembangan mempelajari kemampuan bayi dan anak-anak dalam mempelajari bahasa, biasanya dengan metoda eksperimental dan kuantitatif (berbeda dengan pengamatan naturalistik seperti yang dilakukan Jean Piaget dalam penelitiannya tentang perkembangan anak).
Psikolinguistik bersifat interdisipliner dan dipelajari oleh ahli dalam berbagai bidang, seperti psikologi, ilmu kognitif, dan linguistik. Psikolinguistik adalah perilaku berbahasa yang disebabkan oleh interaksinya dengan cara berpikir manusia. Ilmu ini meneliti tentang perolehan, produksi dan pemahaman terhadap bahasa[1]. Ada beberapa subdivisi dalam psikolinguistik yang didasarkan pada komponen-komponen yang membentuk bahasa pada manusia.

    Fonetik dan fonologi mempelajari bunyi ucapan. Di dalam psikolinguistik, penelitian terfokus pada bagaimana otak memproses dan memahami bunyi-bunyi ini.
    Morfologi mempelajari struktur kalimat, terutama hubungan antara kata yang berhubungan dan pembentukan kata-kata berdasarkan pada aturan-aturan.
    Sintaks mempelajari pola-pola yang menentukan bagaimana kata-kata dikombinasikan bersama membentuk kalimat
    Semantik berhubungan dengan makna dari kata atau kalimat. Bila sintaks berhubungan dengan struktur formal dari kalimat, semantik berhubungan dengan makna aktual dari kalimat.


    Pragmatik berhubungan dengan peran konteks dalam penginterpretasian makna.
    Studi tentang cara mengenali dan membaca kata meneliti proses yang tercakup dalam perolehan informasi ortografik, morfologis, fonologis, dan semantik dari pola-pola dalam tulisan.
Terdapat beberapa teori mengenai perolehan bahasa pada bayi dan balita yang bersumber pada perkembangan psikologi yang bersifat natur dan nurtur. Natur adalah aliran yang meyakini bahwa kemampuan manusia adalah bawaan sejak lahir. Oleh karena itu manusia telah dilengkapi secara biologis oleh alam (natur) untuk memproduksi bahasa melalui alat-alat bicara (lidah, bibir, gigi, rongga tenggorokan, dibantu oleh alat pendengaran) maupun untuk memahami arti dari bahasa tersebut (melalui skema pada kognisi). Noam Chomsky adalah tokoh yang mempercayai peran natur secara radikal dalam perolehan bahasa. Pihak yang mempercayai kekuatan nurtur dalam perolehan bahasa berargumen bahwa bayi dan balita memperoleh bahasa karena terbiasa pada bahasa ibu. Hal ini terbukti pada pembentukan kemampuan fonem yang tergantung pada bahasa ibu. Misalkan pada bayi Jepang pada usia dibawah 6 bulan masih dapat membedakan fonem ra dan la dengan jelas, namun pada usia satu tahun mereka kesulitan untuk membedakan fonem ra dan la.Michael Tomasello mengkritik Chomsky bahwa bahasa tidak akan muncul begitu saja. Ia meyakini bahwa bahasa diperoleh karena bayi belajar menggunakan bahasa sebagai simbol terlebih dahulu dengan kemampuan bayi untuk melakukan atensi bersama (Join attention) pada saat sebelum bayi mampu memproduksi bahasa [2]. Pada dasarnya natur dan nurtur memiliki kontribusi terhadap perolehan bahasa pada bayi.


    Imitasi

Imitasi dalam perolehan bahasa terjadi ketika anak menirukan pola bahasa maupun kosa kata dari orang-orang yang signifikan bagi mereka, biasanya orang tua atau pengasuh. Imitasi yang dilakukan oleh anak, tidak hanya menirukan secara persis (mimikri) hal yang dilakukan orang lain, namun anak memilih hal-hal yang dianggap oleh anak menarik untuk ditirukan.


    Pengkondisian

Mekanisme perolehan bahasa melalui pengkondisian diajukan oleh B.F Skinner. Mekanisme pengkondisian atau pembiasaan terhadap ucapan yang didengar anak dan diasosiasikan dengan objek atau peristiwa yang terjadi. Oleh karena itu kosa kata awal yang dimiliki oleh anak adalah kata benda.

    Kognisi sosial

Anak memperoleh pemahaman terhadap kata (semantik) karena secara kognisi ia memahami tujuan seseorang memproduksi suatu fonem melalui mekanisme atensi bersama. Adapun produksi bahasa diperolehnya melalui mekanisme imitasi.



1.3 Lingkup Psikolinguistik


Lingkup psikologis mencoba memerikan bahasa dilihat dari aspek-aspek psikologi dan sejauh dapat dipikirkan oleh otak manusia. Topik-topik penting yang menjiwai lingkupan psikolinguistik adalah :

• Proses bahasa dalam komuniasi dan pikiran

• akuisisi bahasa

• Pola tingkah laku berbahasa

• asosiasi verbal dan persoalan makna

• Proses bahasa pada orang yang abnormal

• Persepsi ujaran dan kognisi

Kita sulit memikirkan bagaimana satuan bahasa bersemayam dalam otak kita.Yang jelas, kita menyaksikan bahwa kita berbicara kadang-kadang tanpa dipikirkan lagi, dan kita bergembira karena lawan bicara mengerti apa yang kita katakan.

1.4 Kedudukan Psikolinguistik dan Ilmu Lain

Setiap ilmu berdiri sendiri. Namun dalam operasionalnya tidak berdiri sendiri. Biasanya manusia menyelesaikan sesuatu dengan menggunakan berbagai cabang ilmu. dengan kata lain terdapat hubungan suatu ilmu dengan ilmu yang lain. Bagaimana kedudukan psikolinguistik dengan ilmu lain dapat digambarkan oleh George sebagai berikut:

Contoh : Ali yang gemuk itu sakit.

Linguistik : struktur kalimat

Psikologi : bagaimana perasaan Ali yang sakit?

Logika : mungkinkah orang yang gemuk itu sakit?

filsafat : dari mana datangnya sakit, dan kalau sudah sembuh ke mana perginya rasa sakit itu? mengapa orang sakit meskipun diobati meninggal juga?



psikologi

Linguistik

Filsafat

logika





1.5 Psikologi Dewasa Ini

Dewasa ini psikolinguistik lebih diarahkan untuk pendidikan bahasa. Psikolinguistik dimanfaatkan untuk pengajaran bahasa. Pengajaran bahasa di sini diarahkan agar si terdidik mahir berbahasa. Jadi, tujuannya praktis, yakni agar si terdidik dapat menggunakan bahasa yang diajarkan kepadanya. Peranan psikolinguistik dalam pengajaran bahasa bukan saja berhubungan dengan akuisisi bahasa, tetapi juga untuk kepentigan belajar bahasa pertama, bahasa kedua, dan bahasa asing. Dewasa ini si terdidik bukan saja mempelajari satu bahasa tetapi harus diajarkan bahasa yang bukan bahasa ibunya. Untuk mempelajari bahasa diperlukan gabungan teori linguistik dan psikologi yang menjelama dalam sub disiplin linguistik yang disebut Psikolinguistik Dengan adanya psikolinguistik diharapkan proses akuisis bahasa lebih terungkap dan pengajaran bahasa , baik bahasa ibu, bahasa kedua, maupun bahasa asing lebih memenuhi harapan.



2. Aspek-Aspek Psikolinguistik


2.1 Pendekatan

Bahasa dapat dilihat dari pendekatan :

a) Bahasa sebagai suatu sistem

b) Bahasa sebagai tingkah laku personal

c) Bahasa sebagai tingkah laku antarpersonal



a) Bahasa sebagai suatu sistem

Mengisyaratkan adanya kaidah yang mengatur suatu bahasa. Kaidah bahasa tertentu tercermin dalam tatarannya. Kaidah tersebut tidak berdiri sendiri tetapi merupakan seperangkat unsur yang menjalin dan membentuk suatu sistem. Bahasa itu bersifat dinamis dengan pengertian bahwa bahasa itu berkembang sesuai dengan perkembangan penutur bahasa. Itu sebabnya bahasa dapat pula kita lihat sebagai tingka laku personal. Sebagai suatu sistem bahasa menampakan wujudnya dalam bunyi dan simbol-simbol. Bunyi dan simbol mengikuti kaidah yang ditaati oleh penutur bahasa dan secara konvensional digunakan dalam kehidupan sehari-hari. sistem bahasa tertentu yang merupakankompetensi penutur bahasa akan menampakan wujudnya dalam performansi seseorang.

b) Bahasa sebagai tingkah laku personal

Sebagai tingkah laku personal, bahasa menampakan wujudnya dalam penampilan seseorang.

Contoh : apabila seseorang berkata, “Berkatalah Saudara dan akan saya katakan siapakah saudara”. Dengan kata lain, dengan bahasa kita dapat ketahui tingkah laku penutur bahasa. Orang bisa saja mengambil kesimpulan dengan melihat reaksi seseoran terhadap rangsangan yang ia terima. Hubungan antara siatasi, konteks verbal pembicaraan dapat dipelajari dan dapat kiota mengamil kesimpulan makna yang terkandung dalam sutau tuturan.

b) Bahasa sebagai tingkah laku antarpersonal

bahasa dapat dilihat melalui situasi komunikasi pada situasi tertentu. Apabila seseorang bertanya dan lawan bicara menjawab dengan memuaskan berarti komunikasi berhasil baik. Sebaliknya kalau seseorang memerintah kemudian lawan bicara diam saja, itu tandanya komunikasi tidak berhasil.

Sebab-sebabnya dapat dilihat dari :

• pembicara

• lawan bicara

• situasi

Banyak variable yang ikut menentukan lancarnya komunikasi.

Dalam komunikasi terjadi banyak hambatan yang berhubungan dengan persepsi penutur antara lain :

• informasi yang dikirim kurang jelas

• ingatan dan kapasitas penutur dan pendengar berbeda

• kedua pembicara menggunakan konvensi gramatikal yang berbeda

• antara keduanya terjadi interferensi gramatikal yang bersifat regional, dan

• pengaruh alat bicara dan alat dengar yang tidak sempurna.

kalau kita ingin menggunakan bahasa tertentu, salah satu cara yakni mendengarkan tuturan penutur bahasa yang bersangkutan.

Dilihat dari segi psikolinguistik, tuturan dapat dilihat dari tiga tingkat, yakni

1) struktural

2) intensional

3) motivasional



Aspek struktural : mengacu kepada sistem bahasa yang bersangkutan,

Aspek intensional : mengacu kepada kebertahanan leksikon dan makna pada otak pembicara ,

Aspek motivasional : mengacu kepada daya dorong yang menyebabkan seseorang menyatakan sesuatu dengan menggunakan bahasa.

2.2 Pengertian




Menurut Langacker: linguistik adalah bahasa manusia

Lyons : linguistik adalah studi bahasa secara ilmiah

berdasarkan kedua batasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa objek linguistik adalah bahasa dan bahasa yang dimaksud adalah bahasa manusia. Untuk berkomunikasi bahasa memegang peranan yang sangat penting. Bahasa yang sangat berperan adalah bahasa lisan. Semua manusia menggunakan bahasa lisan untuk menghubungkan dirinya dengan dunia di luar dirinya. penggunaan bahasa dapat dijadikan alat untuk menerka proses yang bergejolak dalam jiwa seseorang.


2.3 Bahasa sebagai Objek Linguistik

1) Bahasa merupakan seperangkat bunyi : bunyi bahasa. Kita mengerti pesan yang tersirat dalam deretan bunyi bahasa itu karena termasuk penutur bahasa yang digunakan oleh pembicara

2) Bahasa bersifat arbitrer

Hubungan antara bunyi atau urutan bunyi dan objeknya bersifat arbitrer dan tidak dapat diterka. tidak ada hubungan antara kegiatan meletakan dan bunyi meletakan.

3) Bahasa bersitaf sistematis

Setiap bahasa mempunyai sistem sendiri-sendiri yang berbeda dengan sistem bahasa manapun

4) Bahasa merupakan seperangkat simbol

Bahasa yang dihasilkan oleh alat bicara manusia yang berwujud kata-kata, sebenarnya, sebenarnya simbol yang mewakili suatu benda, proses, peristiwa atau kegiatan.

Misalnya : kegiatan meletakkan. simbolnya meletakkan. Jadi kalau kita melihat seseorang sedang membungkukan dan tangannya yang di sebelah menaruh sesuatu maka simbol kegiatan ini meletakkan.

5) Bahasa bersifat sempurna

Sempurna dalam hal telah memenuhi amanat pembicara.

Contoh : Letakanlah buku di atas meja


2.4 Proses Bahasa

Kalau kita mendengar orang yang sedang berbicara, sesungguhnya kita hanya mendengar bunyi-bunyi bahasa yang tentu harus dibedakan dari bunyi yang lain, misalnya bunyi orang bersiul atau mendengkur. Bunyi bahasa itu, ada yang kita mengerti dan ada pula yang asing bagi kita. Bunyi bahasa yang kita mengerti menandakan bahwa pembicara memiliki bahasa yang sama dengan bahasa kita atau antara pembicara dan kita sebagai pendengar saling mengerti. Sebaliknya kalau kita mendengar urutan bunyi bahasa tetapi tidak mengerti apa yang dikatakan bahwa bahasa yang digunakan bukan bahasa kita atau bahasa asing bagi kita. Dengan adanya pengetahuan tentang bahasa kita dapat menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa lainnya. Artinya ada persepsi yang sama tentang bahasa yang digunakan. secara operasional, komunikasi yang sedang berlangsung itu bersitaf timbal balik.

Namun dalam keadaan tertentu komunikasi itu hanya bersifat searah

Misalnya : kita menyuruh seseorang dan yang bersangkutan tidak bereaksi apa-apa,kecuali melaksanakan suruhan kita.

Bahasa yang digunakan dalam proses komunikasi sebenarnya melalui suatu proses yang disebut proses bahasa. Proses bahasa dapat dibagi tiga bagian, yakni :

1) proses ketika masih berada dalam jati diri seseorang

2) berada di lingkungan , dan

3) berada dalam jati diri pendengar.


BAHASA DAN PIKIRAN

Bahasa digunakan untuk mengungkapkan pikiran.

Pertanyaan yang perlu dikerjakan :

1. bagaimana hubungan antara bahasa dan pikiran.

2. dapatkah kita berpikir tanpa bahasa

3. bagaimana proses berpikir itu

4. apakah pikiran kita dipolakan oleh struktur bahasa yang kita gunakan

5. bagaimana caranya agar hasil pemikiran dimengerti oleh pendengar


Langacker : berpikir adalah aktivitas mental manusia. Aktivitas mental akan berlangsung apabila ada stimulus, artinya ada sesuatu yang menyebabkan manusia untuk berpikir. Memang ada saja yang dipikirkan manusia.

Bahasa digunakan untuk mengoperasikan hasil pemikiran manusia. dalamhubungan inibahasa dapat dilihat dari dua hal yakni :

1) sebagai aktivitas jiwa;

2) bahasa sebagai aktvitas otak

• Sebagai aktivitas jiwa : bahasa dapat dianggap baik sebagai gerakan mental atau sebagai stimulus reaksi..

• Ilmu yang mempelajari bahasa sebagai gerakan mental di sebut psikomekanik

• bahasa dianggap sebagai aktivitas otak

Sebagai aktivitas otak terdapat dua pendekatan yang digunakan yakni :

• pendekatan melalui neurology : bunyi bahasa dan konsep terdapat dalam otak

• pendekatan teknologi : terdapat 3 hal yang perlu diperhatikan :

1. model kontruksi

2. model teoritis

3. model kerja
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flickr Gallery

Recent Posts

Visitor

Flag Counter

GOOGLE TRANLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Get Widget by Google

Recent Comments

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. TAMPAT BERBAGI ILMU - All Rights Reserved