Rabu, 18 Februari 2015

ADAB SEORANG MUSLIM KETIKA TURUN HUJAN






    Betapa banyaknya Allah SWT memberikan kepada kita nikat di dunia ini, sampai-sampai kita tidak bisa menghitung nikmat yang ada di dunia ini, sampaai-sampai kita tidak bisa menghitung jumlahnya, Allah SWT berfirman yang artinya :
“Dan jika kalian menghitung nimat Allah niscaya kalian tidak akan bisa menghitunngnnya” (QS. AN-NAML-18)
            Dantara nikmat tersebut adalah hujan. Hujan adalah salah satu tanda dari tanda – tanda kekuasaan Allah SWT. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:
“Dan dia menurunkan air(hujan) dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan tersebut segala buah-buahan sebagai rizki untukmu”(QS. Al-Baqarah : 22)
            Maksudnya adalah Allah Azza Wajalla menurunkan air hujan dari langit dan dengan air tersebut Dia menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam sebagai rizki bagi hambaNya di muka bumi ini.
           Alhamdulillah negara kita saat ini telah memasuki musim penghujan, maka lihatlah bagaimana Allah menjadikan tanah yang dulunya tandus nan kering menjadi tanah yang subur dan menghasilkan tumbuhn yang hijau buah-buahan yang dipetik dan dan sayur-sayuran yang bisa di unduh. Allah SWT berfirman yang artinya :
“Dan dia lah yang menurunkan hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air tersebut segala macam tumbuhan tmbuhan maka kami keluarkan dari tumbuh – tumbuhan itu tanaman yang hijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tagkai-tangkai yang menjulai, dan kebun – kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitundan dalima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikan buahnya disaat pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhya pada yang demikian itu ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman.”(QS. Al Anam: 99)
            Akan tetapi kita tidak boleh merasa aman ketika langit mulai mendung dan angin bertiup kencang, karena bisa saja Allah menurunkan azab Nya melalui hujan tersebut seperti apa yang di alamu kaum Ad yang telah Allah kabarkan dalam al-Qur’an : “ maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju kelembah-lembah mereka, berkatalah mereka; ‘inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami’ sekali-kali tidak, bahkan mengandung azab yang kamu minta supaya datang dengan segera (yaitu) angin yang mengandung azab yang pedih yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Allah, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikian kami memberikan balasan kepada kau yang berdosa.”(Al-Ahqaf :24-25)
            Semua hal tersebut adalah tanda-tands kebesaran Allah Ta’ala, barang siapa yang tidak mengeahui kebesaranNya melalui hujan, maka dia adalah manusia yang lemah imannya atau bahkan atau bahkan meraka termasuk orang – orang yang kafur terhadap nikmat yang Rabbnya.
            Sesungguhnya islam mengajarkan kita adab-adab ketika hujan turun, dalam ranka mensyukuri nikmat Allah SWT dan sebagai taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah ‘Azzawajalla. Diantara adab orang - orang muslim ketika turun hujan adalah :
1.      Berdo’a ketika hujan mulai turun
Dari Aisyah r.a bahwasannya Rosulullah SAW ketika melihat hujan turun belia berdo’a :
“ya Allah turunkanlah padakami hujan yang bermanfaat..”(HR. Bukhori 1032)
2.      Tidak mencelah hujan
Kita telah mengetahui bahwa hujan adalah salah satu nikmat dari nikmat-nikmat Allah SWT yang diberikan kepada para hamba-Nya, maka tak sepantasnya bagi setiap muslim mencela nikmat Allah yang di berikan kepadanya, dan Rosulullah SAW melarang hal tersebut.
3.      Berdo’a ketika hujan lebat
Rosulullah SAW mengajarkan kita do’a ketika hujan lebat, beliau berdo’a:



4.      Do’a ketika mendengar petir
Dari Abdullah bin Zubair r.a bahwasannya ketika beliau mendengar petir maka beliau menghentikan pembicaraannya dan berdo’a :
5.      Mengambil berkah dari turunnya hujan
Allah SWT berfirman yang artinya :
“Dan kami telah menurunkan dari langit air (hujan) yang penuuh berkah.”(QS. Qaf :9)
Sebuah hadist yang menunjukkan hal ini adalah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a, beliau bercerita bahwa dahulu ketika bersama Rosulullah SAW dan para sahabat lainnya kehujanan, kemudian Nabi SAW kemudian beliau menyingkap baju beliau hingga terguyur hujan, maka para sahabat bertanya: kenapa anda berbuat demikian? Kemudian beliau menjawab :”karena hujan ini baru di ciptakan Allah Ta’ala.”(HR. Muslim 898)
6.      Memperbanyak istighfar
Hujan adalah suatu nikmat dari Allah Ta’ala tapi bisa saja dia azab Allah Azza wa jalla kepada kaum yang ingkar. Sepantasnya kita memperbanyak istighfar(mohon ampun) kepada Allah yang tak terhitung jumlahnya. Jika dibandingkan dengan Allah yang telah Dia berikan kepada kita, apakah kita mempu untuk membalasnya?bahkan menghitunnya saja kita tidak mampu. Allah berfirman yang artinya:
“Dan jika kalian menghitung nikmat Allah maka tidak akan bisa menghitung.”(An-Nahl-18)
Oleh karenan itu wajiblah kita memohon ampun atas kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam diri kita
7.      Memperbanyak do’a
Turun hujan adalah kesempatan terbaik untuk berdo’a, karena pada saat itu do’a akan dikabulkan Rosulullah SAW bersabda yang artinya :
“carilah waktu-waktu dikabulkannya do’a yaitu ketika bertemunya dua pasukan berperang, ketika didirikannya sholat, dan ketika turunnya hujan”.(dishahihkan syaikh Albani dalam kitab silsilah as-shahihah 1469)
8.      Berdo’a ketika hujan berhenti
Dalam sebuah hadis, Rosulullah SAW pernah bertanya kepada para sahabat “apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Allah Ta’ala?” mereka menjawab “Allah dan Rasulnya yang lebih tahu.” Maka beliau bersabda “Allah Ta’ala berfirman: pada pagi hari ada dari hambaKu yang beriman dan ada yang kufur, siapa yang berkata (setelah turunnya hujan) “hujan ini disebabkan bintang ini dan itu”. “ Maka dia telah kufur kepadaKu dan beriman kepada bintang – bintang.” (HR. Mutafaqun alaih). Hadis mengisyaratkan bahwa di syari’atkan membaca do’a setelah hujan reda.
            Demikian adab seorang muslim ketika memasuki musim penghujan. Marilah kita berusaha mengamalkan apa yang telah kita pelajari sebagai nikmat rasa syukur kepada Allah Ta’ala dan sebagai bukti cinta kepada Rosulullah SAW dengan cara mengikuti sunnah-sunah beliau, mengamalkan apa yang beliau perindahkan dan menjauhi semua larangan-larangan beliau. Kita mohon kepada Allah Azza wa Jalla dan hidayahnya. Semoga bermanfaat

           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flickr Gallery

Recent Posts

Visitor

Flag Counter

GOOGLE TRANLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Get Widget by Google

Recent Comments

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. TAMPAT BERBAGI ILMU - All Rights Reserved