Hai anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(QS. Yusuf :87)
Apa jadinya, saat kita sedang terpuruk,
serba kesulitan dan seakan tidak ada jalan keluarnya? Dan berputus asa lah
kita. Kita pun akan mudah mengatakan, “mau apa lagi? Semua sudah aku lakukan,
semua sudah aku jalani, tetapi tampaknya sudah tidak ada jalan keluarnya”.
Hampir dapat di pastikan bahwa semua
orang pernah merasa putus asa atau putus harapan (istilah kararenanya
hoppeles). Perasaan tersebut seakan menyebabkan seakan- akan dunia adalah
tempat yang paling suram dan tidak ada yang dapat di lakukan lagi.mungkin
seseorang telah berusaha menggapai harapan itu tanpa kenal lelah siang dan
malam, tetapi hasilnya sia – sia pada akhirnya keputusaasaan yang
berlarut-larut dapat menimbulkan perasaan sedih dan bahkan menyebabkan
seseorang bunuh diri
Jangan berorientsi pada hasil
salah
satu penyabab keputusasaan adalah kita hanya ber orientasi pada hasil semata,
tanpa melihat bagai mana prosesnya. Artinya kita tidak melihat hikmah yang terkandung
dalam proses tersebut, terapi kita melihat hikmah yang terkandung dalam proses
tersebut, tetapi kita melihat pahitnya hasil yang kita dapati.
Misalkan apabia kita sakit, maka
berobatlah. Hal tu merupakan cara kita untuk mendapatkan kesembuhan dan tanda
kita tidak berputus asa. Masalah yang akhirnya sembuh atau tidak serahkan
kepada Allah SWT. Yang kita perlukan adalah proses kita dalam berusaha
(ikhtiar) untuk sembuh, inilah ladang
pahala kita. Tentunya kita harus yakin, bahwa ada sakit pasti ada obatnya. Orang
beriman pasti tidak akan putus asa dalam proses mencari kesembuhan, sedang
orang yang tidak beriman akan gampang berputus asa dan mudah menyerah. Kombinasi
keyakinan sembuh, usaha keras dan pasrah kepada Allah SWT adalah obat mujarab
dari berputus asa. Begitu pula misalkan dengan
hal rejeki dan kemiskinan, apakah takdir kita akan miskin atau kaya itu
adalah urusan Allah SWT. Tetap kita
bersabar dalam mencari rizki yang halal adalah tugas kita, dan itu pahalanya
dangat besar.
Jadi
mari kita luruskan motivasi kita, jangan berorientasi pada hasil, namun nikmati
prosesnya. Kalau proses tersebut lama dan berat, maka bersabarlah dan ikhlaslah
dalam menjalaninya. Itulah ladang pahala besar bagi kita,
Bersabar, Insya’Allah ada jalan
Ujian
Allah akan menilai berapa jauhkah ketahanan iman kita terhadap kecintaan kita
kepada Allah SWT. Disebutkan mengapa Allah SWT menguji kita, yang artinya : “Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka itu di biarkan (saja) mengatakan :’kami telah
beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji
orang – orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang – orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang – orang yang dusta”. ( Al-Ankabut:2-3)
Ujian tersebut bagi orang beriman
akan dianggap sebagai cambuk dan motivasi diri agar menjadi lebih baik dan
mengambil hikmah dari kejadian yang telah di alaminya. Ujian
tersebut bisa jadi memudarkan harapan yang selama ini di impikannya, bersabar dan
menerima keadaan adalah yang terbaik. Firman Allah mengatakan,: boleh jadi kamu
membenci sesuatu padahal amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai
sesuatu padahal ia amat buruk bagimu,
Allah mengetahui mengetahui sedang kamu tidak kmengetahui.”(Al-baqarah : 286)
Yang aya teruji, yang miskin juga
teuji!. Jadi semua orang pasti akan diuji, apapun bentuk ujian itu,
bergembiraah dan bersabarlah. Bergembira karena ujian berarti Allah masih
perduli dan sayang pada kita, untuk itu Allah memberikan ujian kepada kita agar
kita lebih kuat, lebih biijak, dan lebih mulia. Allah ingin kita menjadi lebih
baik di hadapanNYA. Setelah itu, bersabarlah karena sesungguhnya kesabaran akan
membuahkan ketenangan jiwa, kekuatan hati dan sunngguh Allah selalu bersama
orang – orang yang sabar. Bersabarlah, karena Allah tidak akan meninggalkan
hambanya yang beriman, justru manusialah yang sering kali meninggalkan Sang
Penciptanya.
Terkadang manusia seringkali merasa
tidak mampu untuk menghadapi cobbaan hidup. Bahkan banyak pula yang menyadari
bahwa semua nikmat dan ujian itu hanya berasal dari satu sumber. Semua itu
berasaldari pemilik seluruh jiwa-jiwa manusia dan penguasa seluruh hati-hati
manusia, yaitu Allah, Sang Maha Kuasa. Parahnya ada juga yang menyesali diri
sendiri, mengapa nasib diri selalu sial , sehingga tak pernah mendapatkan
kebahagiaan dalam hidup.
Allah SWT Berfirman :”Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a bila ia memohon kepadaKu,
maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka
beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”(QS. Al-Baqarah :
186)
Ketika
kau tak sanggup melangkah
Hilang
arah dalam kesendirian
Tiada
mentari bagai malam yang kelam
Tiada
tempat untuk berlabuh
Bertahan
terus berharap
Aah
selalu di sisimu
Insya’Allah,
Insya’Allah ada jalan
Ya
Allah tuntun langkahku di jalanmu
Hanya
engkaulah pelitaku
Tuntun
aku dijalanmu selamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar