Minggu, 15 Februari 2015

INSYA'ALLAH, ADA JALAN





Hai anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(QS. Yusuf :87)



            Apa jadinya, saat kita sedang terpuruk, serba kesulitan dan seakan tidak ada jalan keluarnya? Dan berputus asa lah kita. Kita pun akan mudah mengatakan, “mau apa lagi? Semua sudah aku lakukan, semua sudah aku jalani, tetapi tampaknya sudah tidak ada jalan keluarnya”.

        Hampir dapat di pastikan bahwa semua orang pernah merasa putus asa atau putus harapan (istilah kararenanya hoppeles). Perasaan tersebut seakan menyebabkan seakan- akan dunia adalah tempat yang paling suram dan tidak ada yang dapat di lakukan lagi.mungkin seseorang telah berusaha menggapai harapan itu tanpa kenal lelah siang dan malam, tetapi hasilnya sia – sia pada akhirnya keputusaasaan yang berlarut-larut dapat menimbulkan perasaan sedih dan bahkan menyebabkan seseorang bunuh diri 


Jangan berorientsi pada hasil

            salah satu penyabab keputusasaan adalah kita hanya ber orientasi pada hasil semata, tanpa melihat bagai mana prosesnya. Artinya kita tidak melihat hikmah yang terkandung dalam proses tersebut, terapi kita melihat hikmah yang terkandung dalam proses tersebut, tetapi kita melihat pahitnya hasil yang kita dapati.

            Misalkan apabia kita sakit, maka berobatlah. Hal tu merupakan cara kita untuk mendapatkan kesembuhan dan tanda kita tidak berputus asa. Masalah yang akhirnya sembuh atau tidak serahkan kepada Allah SWT. Yang kita perlukan adalah proses kita dalam berusaha (ikhtiar)  untuk sembuh, inilah ladang pahala kita. Tentunya kita harus yakin, bahwa ada sakit pasti ada obatnya. Orang beriman pasti tidak akan putus asa dalam proses mencari kesembuhan, sedang orang yang tidak beriman akan gampang berputus asa dan mudah menyerah. Kombinasi keyakinan sembuh, usaha keras dan pasrah kepada Allah SWT adalah obat mujarab dari berputus asa. Begitu pula misalkan dengan  hal rejeki dan kemiskinan, apakah takdir kita akan miskin atau kaya itu adalah urusan Allah SWT.  Tetap kita bersabar dalam mencari rizki yang halal adalah tugas kita, dan itu pahalanya dangat besar.

Jadi mari kita luruskan motivasi kita, jangan berorientasi pada hasil, namun nikmati prosesnya. Kalau proses tersebut lama dan berat, maka bersabarlah dan ikhlaslah dalam menjalaninya. Itulah ladang pahala besar bagi kita,


Bersabar, Insya’Allah ada jalan

            Ujian Allah akan menilai berapa jauhkah ketahanan iman kita terhadap kecintaan kita kepada Allah SWT. Disebutkan mengapa Allah SWT menguji kita, yang artinya : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka itu di biarkan (saja) mengatakan :’kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang – orang  yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang – orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang – orang yang dusta”. ( Al-Ankabut:2-3)

            Ujian tersebut bagi orang beriman akan dianggap sebagai cambuk dan motivasi diri agar menjadi lebih baik dan mengambil  hikmah dari  kejadian yang telah di alaminya. Ujian tersebut bisa jadi memudarkan harapan yang selama ini di impikannya, bersabar dan menerima keadaan adalah yang terbaik. Firman Allah mengatakan,: boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal  ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui mengetahui sedang kamu tidak kmengetahui.”(Al-baqarah : 286)

            Yang aya teruji, yang miskin juga teuji!. Jadi semua orang pasti akan diuji, apapun bentuk ujian itu, bergembiraah dan bersabarlah. Bergembira karena ujian berarti Allah masih perduli dan sayang pada kita, untuk itu Allah memberikan ujian kepada kita agar kita lebih kuat, lebih biijak, dan lebih mulia. Allah ingin kita menjadi lebih baik di hadapanNYA. Setelah itu, bersabarlah karena sesungguhnya kesabaran akan membuahkan ketenangan jiwa, kekuatan hati dan sunngguh Allah selalu bersama orang – orang yang sabar. Bersabarlah, karena Allah tidak akan meninggalkan hambanya yang beriman, justru manusialah yang sering kali meninggalkan Sang Penciptanya.

           Terkadang manusia seringkali merasa tidak mampu untuk menghadapi cobbaan hidup. Bahkan banyak pula yang menyadari bahwa semua nikmat dan ujian itu hanya berasal dari satu sumber. Semua itu berasaldari pemilik seluruh jiwa-jiwa manusia dan penguasa seluruh hati-hati manusia, yaitu Allah, Sang Maha Kuasa. Parahnya ada juga yang menyesali diri sendiri, mengapa nasib diri selalu sial , sehingga tak pernah mendapatkan kebahagiaan dalam hidup.

            Allah SWT Berfirman :”Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a bila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”(QS. Al-Baqarah : 186)

Ketika kau tak sanggup melangkah

Hilang arah dalam kesendirian

Tiada mentari bagai malam yang kelam

Tiada tempat untuk berlabuh

Bertahan terus berharap

Aah selalu di sisimu

Insya’Allah, Insya’Allah ada jalan



Ya Allah tuntun langkahku di jalanmu

Hanya engkaulah pelitaku

Tuntun aku dijalanmu selamanya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flickr Gallery

Recent Posts

Visitor

Flag Counter

GOOGLE TRANLATE

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Get Widget by Google

Recent Comments

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. TAMPAT BERBAGI ILMU - All Rights Reserved