MAKALAH
PEMBAWAAN
KETURUNAN DAN LINGKUNGAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kita membicarakan hal yang sangat penting dalam
psikologi dan sangat erat hubungannya dengan ilmu pendidikan, yaitu suatu
pembawaan dan lingkungan.
Soal pembawaan ini adalah soal yang sangat tidak
mudah dan dengan demikian memerlukan penjelasan, dan uraian yang tidak sedikit.
Telah bertahun-tahun lamanya para ahli didik, ahli biologi, ahli psikologi dan
lain-lain memikirkan dan berusaha mencari jawaban atas pertanyaan :
perkembangan manusia tergantung pada pembawaan ataukah lingkungan atau dengan
kata lain perkembangan anak muda hingga menjadi dewasa, faktor-faktor yang
menentukan itu, kadang-kadang yang dibawa dari keturunan, pembawaan ataukah
pengaruh-pengaruh lingkungan ada beberapa pendapat.
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud pembawaan terhadap Lingkungan?
Apa yang dimaksud keturunan terhadap lingkungan?
Apa yang dimaksud pembawaan dan keturunan Lingkungan
terhadap Psikologi Islam?
Tujuan
1. untuk mengetahui pembawaan terhadap Lingkungan.
2. untuk mengetahui keturunan terhadap lingkungan
3. untuk mengetahui pembawaan dan keturunan Lingkungan
terhadap Psikologi Islam
Manfaat Masalah
Menjelaskan
lebih detail maksud pembawaan dan keturunan terhadap Lingkungan.
Agar mengetaui Dampak pembawaan dan keturunan
terhadap Lingkungan
Menjelaskan gelola-gelola yang ada pada pembawaan
dan keturunan terhadap Lingkungan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Macam-Macam Aliran Pembawaan Keturunan dan
Lingkungan
Aliran Nativisme
Aliran ini berpendapat bahwa segala perkembangan
manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
Pendidikan tidak bisa mengubah sifat-sifat pembawaan. Salah satu perbedaan
dasar individu adalah latar belakang hereditas masing-masing individu.
Hereditas dapat diartikan sebagai pewaris atau pemindah biologis, karakteristik
individu dari pihak orang tuanya.
b. Aliran Empirisme
Aliran ini mempunyai pendapat bahwa dalam
perkembangan anak menjadi manusia dewasa, itu sama sekali ditentukan oleh lingkungannya.
Sejak atau oleh pendidik dan pengalamannya sejak kecil, manusia dapat dididik
apa saja/kearah yang lebih yang baik maupun kearah yang buruk.
Aliran teori ini dalam lapangan pendidikan
menimbulkan pandangan yang otomistis yang memandang bahwa pendidikan merupakan
usaha yang cukup mampu untuk membentuk pribadi manusia. Teori ini sering
disebut dengan “Tabularasa” yang memandang bahwa keturunan itu mempunyai
peranan.
C. Hukum Konvergensi
Hukum ini berasal dari ahli psikologi bangsa Jerman
bernama William Stern. Ia berpendapat bahwa pembawaan dan lingkungan
kedua-duanya menentukan perkembangan manusia, dari duah buah faktor
perkembangan dan lingkungan. Kedua hal tersebut itu kita renungkan benar-benar,
belum tepatlah kiranya hal itu diperuntukkan bagi perkembangan manusia, hasil
dari proses alam, yaitu pembawaan dan lingkungan belaka.
Tetapi perkembangan manusia itu bukan hasil belaka
dari pembawaannya dan lingkungannya. Manusia itu tidak hanya diperkembangkan
tetapi iya memperkembangkan dirinya sendiri. Manusia adalah makhluk.
Proses perkembangan manusia tidak hanya oleh faktor
pembawaan yang telah ada pada orang itu dan faktor lingkungannya yang
mempengaruhi orang itu. Aktivitas manusia itu sendiri dalam pekembangannya
turut menentukan atau memainkan peranan juga.
Pembawaan dan
Keturunan
a. Keturunan
Kita dapat mengatakan bahwa sifat-sifat atau
ciri-ciri pada seorang anak adalah keturunan, jika sifat-sifat atau ciri-ciri
tersebutdiwariskan atau diturunkan melalui sel-sel kelamin dari generasi yang lain.
Yaitu ada dua syarat :
v Persamaan sifat atau ciri-ciri, dan
v Ciri-ciri ini harus menurun melaui sel-sel
kelamin.
Mungkin juga sifat-sifat itu diwarisi dari nenek
moyang atau buyutnya.
b. Pembawaan
1. Agar lebih jelas lagi pengertian kita tentang keturunan
dan bagaimana hubungannya atau adakah perbedaannya antara turunan dengan
pembawaan, inilah uraiannya, dapat kita katakan bahwa yng dimaksud dengan
pembawaan ialah semua kesanggupan-kesanggupan yang dapat diwujudkan.
Pembawaan atau bakat terkandung dalam sel-benih
(kiem-cel), yaitu keseluruhan kemungkinan-kemungkinan yang ditentukan oleh
keturunan, inilah yang dalam arti terbatas kita namakan pembawaan (aanleg).
2. Struktur
Pembawaan
Disamping kita memahami bahwa pembawaan yang
bermacam-macam yang ada pada anak itu tidak dapat kita amati, jadi belum dapat
dilihat sebelum pembawaan itu menyatakan diri dalam perwujudannya (dari
potential ability menjadi actual ability), kita hendaklah selalu ingat bahwa
sifat-sifat dalam pembawaan (potensi-potensi) itu seperti : potensi untuk
belajar ilmu pasti, berkata-kata, intelijensi yang baik dan lain-lain merupakan
struktur pembawaan anak-anak.
3. Di muka telah dikatakan bahwa pembawaan ialah
seluruh kemungkinan yang terkandung dalam sel-benih yang akan berkembang
mencapai perwujudannya.Pembawaan (yang dibawa anak sejak lahir) adalah
potensi-potensi yang aktif dan pasif, yang akan terus berkembang hingga
mencapai perwujudannya.
4. Pembawaan dan
Bakat
Sebenarnya kedua istilah itu – pembawaan dan bakat
adalah dua istilah yang sama maksudnya. Umumnya dalam psikologi kita dapti
kedua istilah itu sejajar, sama-sama dipakai untuk satu pengertian, yaitu
pembawaan (aanleg). Untuk menggantikan kata aanleg kedua istilah tersebut di
atas dapat digunakan sama-sama dengan maksud sama pula.
Beberapa Macam Pembawaan dan Pengaruh Keturunan
a.
Perlu pula kiranya kita
singgung sedikit beberapa macam pembawaan berikut :
1. Pembawaan
jenis
Tiap-tiap manusia biasa diwaktu lainnya telah
memiliki pembawaan jenis, yaitu jenis manusia. Bentuk badannya, anggota-anggota
tubuhnya, intelijensinya, ingatannya dan sebagainya semua itu menunjukkan
ciri-ciri yang khas, dan berbeda dengan jenis-jenis makhluk lain.
2. Pembawaan Ras
Dalam jenis manusia pada umumnya masih terdapat lagi
bermacam-macam perbedaan yang juga termasuk pembawaan keturunan, yaitu
pembawaan keturunan mengenai ras.
3. Pembawaan
Jenis Kelamin
Setiap manusia yang normal sejak lahir telah membawa
pembawaan jenis kelamin masing-masing.
4. Pembawaan
Perseorangan
Kecuali pembawaan-pembawaan terebut diatas, tiap
orang sendiri-sendiri (individu) memiliki pembawaan yang bersifat individual
(pembawaan perseorangan)yang tipikal, banyak ditentukan oleh keturunan ialah
pembawaan ras, pembawaan jenis dan pembawaan kelamin.
v Konstitusi tubuh : termasuk didalamnya : motorik,
seperti sikap badan, sikap berjalan, air muka, gerakan bicara.
v Cara bekerja alat-alat indra : ada orang yang
lebih menyukai beberapa jenis perangsang tertentu yang
mirip dengan kesukaan yang dimilikioleh ayah atau ibunya.
v Sifat-sifat ingatan dan kesanggupan belajar.
v Tipe-tipe perhatian, intelijensi kosien (IQ) serta
tipe-tipe intelijensi.
v Cara-cara berlangsungnya emosi-emosi yang khas.
v Tempo dan ritme perkembangan (ingat pelajaran
psikologi perkembangan)
Lingkungan
(environment)
Macam-macam lingkungan dan bagaimana individu
berinteraksi dengan lingkungannya.
Macam-macam
lingkungan
Lingkungan (environment) ialah meliputi semua
kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara tertentu mempengaruhi
tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life process kita kecuali
gen-gen.
Menurut Sertain lingkungan itu dapat dibagi menjadi
3 bagian sebagai berikut :
1) Lingkungan alam/luar (eksternal or physical
environment)
2) Lingkungan dalam (internal environment), dan
3) Lingkungan sosial/masyarakat (social environment)
Bagaimana Individu Berhubungan Dengan Lingkungan?
Kepribadian adalah organisasi dinamis daripada
sistem psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik
(khas).Dari rumusan /definisi tersebut jelas bahwa kepribadian manusia tidak
dapat dirumuskan sebagai suatu keseluruhan atau kesatuan individu saja, tanpa
sekaligus meletakkan hubungannya dengan lingkungannya.Menurut woodworth,
cara-cara individu itu berhubungan dengan lingkungannya dapat dibedakan menjadi
4 macam :
1) Individu bertentangan dengan lingkungannya,
2) Individu menggunakan lingkungannya,
3) Individu berpartisipasi dengan lingkungannya, dan
4) Individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Individu itu senantiasa berusaha untuk “
menyesuaikan diri “ (dalam arti luas) dengan lingkungannya.
Dalam arti yang luas menyesuaikan diri itu berarti :
1) Mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan
(penyesuaian autoplastis)
2) Mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
(keinginan) diri penyesuaian diri alloplastis.
BAB III
PENUTUP
Bahwa semua yang berkembang dalam diri suatu
individu ditentukan oleh pembawaan dan juga oleh lingkungannya dan adapula
lebih ditentukan oleh pembawaannya.Nativisme mengatakan bahwa pendidikan tidak
bisa mengubah pembawaan. Bila dilihat dari kedua teori yang bertentangan satu
dengan yang lainnya.Sebagai kesimpulan dapat dikatakan jalan perkembangan
manusia sedikit banyak ditentukan oleh pembawaan yang turun temurun oleh
aktifitas atau penentuan manusia sendiri yang dilakukan dengan bebas di bawah
pengaruh faktor-faktor lingkungan tertentu berkembang menjadi sifat-sifat.Tetapi
ada teori konvergensi yang merupakan teori gabungan baik pembawaan maupun
pengalaman lingkungan mempunyai peranan penting di dalam perkembangan
individu.Perkembangan individu sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan
faktor bawaan sejak lahir (endogen).
DAFTAR BACAAAN
1. Ahmadi, H. Abu, 1991. “Psikologi Umum”. Rineka
Cipta : Semarang
2. Syah Muhibbin, 1995. “Psikologi Pendidikan”. PT.
Remaja Rosdakarya : Bandung
3. Effendi Usman, Dkk, 1984. “Pengantar Psikologi”.
Angkasa : Bandung
4.Soemanto Wasty, 1990. “Psikologi Pendidikan”.
Rineka Cipta : Jakarta
5.Purwanto mangalin, 1955. “ Psikologi Pendidikan”.
Bumi Angkasa : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar